Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santri Tani Milenial, dari Santri untuk Negeri

Santri yang dikenal hanya belajar di dalam pondok pesantren, diubah oleh seseorang yang bernama Rizki Hamdani menjadi sosok milenial yang kreatif dan out of the box dengan menjadi seorang petani.

Seperti yang kita tahu, profesi sebagai petani ini cenderung dianggap remeh oleh orang-orang karena pekerjaannya yang tidak memberikan penghasilan banyak. Padahal, apa yang kita konsumsi setiap hari adalah jerih payah dari petani.

Tak heran jika millenial sekarang semakin menjauhi profesi sebagai petani karena dianggap tidak keren. Apakah benar seperti itu?

Rizki Hamdani, Penggagas Santri Tani Milenial

Kabupaten Jombang adalah salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Timur dan dijuluki sebagai Kota Santri. Sebagai orang yang lahir dan besar di Jombang, saya tentu saja sangat paham bahwa Jombang juga merupakan tempat yang subur.

Profesi petani juga tidak bisa lepas dari diri saya, karena bapak dan ibuk saya adalah seorang petani tulen di sebuah desa yang terletak di Wonosalam, Jombang.

Bukan Tanpa Alasan dijulukinya Jombang sebagai kota santri, karena di Jombang banyak sekali pondok pesantren terkenal dan  didatangi oleh berbagai santri dari penjuru Indonesia.

Adalah Rizki Hamdani dari Jombang Jawa Timur yang berhasil  menggagas kelompok santri Tani milenial dan menghapus stigma buruk tentang petani yang tidak berpotensi sebagai karir yang cemerlang.

Kelompok santri Tani milenial adalah bukti nyata yang berhasil mengajak para milenial untuk bisa menghasilkan sesuatu di usia mudanya. 

Kelompok ini merupakan wadah bagi sejumlah pondok pesantren di Jombang untuk memberdayakan perekonomian santrinya secara mandiri lewat sektor agribisnis.

Bagaimana caranya?

Mungkin banyak sekali orang yang bisa menanam dan menghasilkan sesuatu dari bertani, namun tidak dengan pemasarannya. Dalam kelompok santri tani milenial ini para santri diajak menanam sayuran dan beternak hewan hingga masa panen.

Kemudian, Rizki membentuk unit-unit usaha yang disatukan dalam sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming System (IFS).

Awal mulanya, Kelompok Santri Tani Milenial ini hadir di Pondok Pesantren Fathul Ulum di Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Yang kemudian terus berkembang menjadi lebih dari 40 kelompok santri tani yang tersebar di seluruh Jombang.

Tak heran jika gagasan uniknya ini meraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2020 di bidang Lingkungan. Dan hingga kini, Rizki berhasil menginspirasi banyak orang untuk bisa bergerak menjadi orang yang berani out of the box dan menghapus persepsi buruk tentang pertanian yang tidak bisa menghasilkan. 

Buktinya, Rizki bersama Kelompok Tani Milenial berhasil meraih omset hingga Rp60 juta per bulan.

Bagaimana? Apakah masih menganggap petani itu tidak keren? Jika mereka saja bisa, kenapa kita tidak.


sumber:

kumparan.com

instagram.com/dsa,fathululum


Post a Comment for " Santri Tani Milenial, dari Santri untuk Negeri"